Proses Cloning
yang sering kita dengar belakangan ini tidak hanya dapat di gunakan pada
manusia atau hewan saja, tetapi dalam computer proses ini juga berlaku. Pada computer,
selain kita kenal PC Cloning ternyata
yerdapat istilah yang lain lagi, yaitu Cloning
harddisk. Proses Cloning harddisk
dilakukan dengan menduplikasi atau menggadakan data secara utuh dan sama persis
semua isinya dengan harddisk sumbernya.Cloning
Windows adalah menginstall atau lebih tepatnya meng-copy paste OS yang
mencakup OS tersebut dan seluruh aplikasi yang terinstall di dalamnya
dari satu komputer ke komputer lain sehingga lebih mempersingkat waktu.
Cloning
harddisk adalah penduplikasian atau penggandaan yang di lakukan pada suatu
harddisk yang lain. Missal harddisk A sudah berisi program lengkap, dan
harddisk B masih kosong atau dengan kata lain belum terisi program sama sekali.
Dengan melakukan Cloning dari
harddisk A ke harddisk B, maka kita akan mendapatkan isi dan tampilan harddisk
B sama persis seperti isi dan tampilan pada harddisk A.
Berbagai software yang di gunakan untuk meng-Cloning harddisk sangat banyak, misalnya
Acronis
Director, XXCLONE, Clone Disk, Windows Norton Commanders
atau Norton
Ghost. Namun bagi kita yang
terbiasa dan familiar dengan windows Explorer, maka kita dapat
menduplikasi atau menggandakan dua atau lebih harddisk yang identik dengan
menggunakan windows explorer tersebut melalui Copy dan paste.
Cara yang di lakukannyapun cukup mudah, walau hanya perlu sedikit kejelian.
Mengingat prosesnya yang berurutan serta tidak sedikit lama. Namun tidak selama
waktu yang kita butuhkan seperti kita
menginstall Sistem operasi (OS).
Ghost adalah program cloning disk
yang di jual oleh perusahaan Symantec. Awalnya di kembangkan oleh
Murray
Haszard pada tahun 1995 untuk penelitian Biner. Teknologi di akui pada
tahun 1998 oleh Symantec. Ghost adalah nama singkatan dari General Hardware Oriented System Transfer.
Cloning Windows memang menjadi cara ampuh untuk mempersingkat waktu
ketika ingin melakukan install ulang tanpa harus menginstall semua
software yang kita butuhkan dari awal. Setelah sebelumnya WinPoin sudah
membagikan cara cloning Windows 8 / 8.1 (Baca: Cara Cloning Windows 8 / 8.1 dengan Mudah), kali ini kita akan memberikan penjelasan tentang cara cloning Windows 7.
Masih sama seperti sebelumnya, disini WinPoin menggunakan software EaseUS Todo Backup.
Untuk cloning Windows 7, Buka EaseUS Todo Backup dan pilih opsi “Clone“.
Lalu tahap selanjutnya adalah pemilihan partisi yang akan di clone. Pastikan partisi yang kamu pilih itu berisi sistem Windows 7, setelah itu klik Next.
Kemudian tentukan tepat dimana partisi clone akan disimpan. Jika muncul partisi “Unallocated“, abaikan saja partisi tersebut. Setelah memilih tempat penyimpanan hasil cloning, pilih “Proceed” untuk memulai proses cloning.
Terakhir sebelum memulai proses. akan muncul notifikasi bahwa isi data dari target partisi clone akan terhapus. jadi jika ada data penting dalam partisi tersebut, pastikan kamu membackupnya terlebih dahulu.
Proses cloning pun dimulai. lama tidaknya tergantung size dari partisi tersebut. semakin besar maka akan semakin lama dan begitu juga sebaliknya.
Setelah proses selesai. maka partisi target akan sama seperti partisi Windows 7 baik size ataupun isinya.
Di kemudian hari kamu bisa menggunakan hasil cloning ini untuk berbagai macam keperluan. Misalnya saja ketika kamu membeli hardisk baru, kamu bisa memindahkan hasil cloning ini ke hardisk baru agar tidak perlu install ulang lagi saat ganti hardisk. Atau kamu juga bisa menggunakan hasil cloning ini untuk melakukan install ulang di hardisk yang sama dengan memindahkan hasil cloning ke Drive C menggunakan EaseUS Todo Backup Bootable. Dengan begitu kamu tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk melakukan install ulang dari awal.
Cloning Windows adalah membuat duplikat dari partisi yang berisi
sistem Windows berserta data pada partisi tersebut. Hal ini bisa
bermanfaat bagi kamu yang akan mengganti hardisk lama dengan hardisk
baru. Daripada melakukan install ulang, kamu bisa mengkloning Windows
dari hardisk lama ke hardisk baru. Nantinya kamu tinggal menancapkan
saja hardisk baru tersebut dan Windows akan bekerja seperti sedia kala
ketika masih menggunakan hardisk lama. Untuk itu berikut ini WinPoin
berikan panduan melakukan Cloning Windows 8 / 8.1
Untuk melakukan cloning kamu bisa menggunakan software seperti EaseSUS Todo Backup Free. download kemudian jalankan installasi seperti biasanya.
Setelah menginstallnya jalankan software tersebut. dan untuk memulai cloning pertama pilih “Clone“.
Opsi selanjutnya yakni memilih partisi yang ingin diclone. Pilih partisi yang berisi Windows 8 / 8.1 kemudian pilih Next.
Selanjutnya kamu pilih lokasi drive yang akan diclone pastikan memiliki size yang sama atau lebih dari partisi yang diclone. dan juga akan muncul partisi Unallocated, abaikan saja partisi tersebut. pastikan kamu mencentang “Sector by sector clone“. jika sudah pilih Proceed untuk memulai proses cloning.
Terakhir sebelum memulai proses cloning. semua data yang ada pada drive tersebut (jika ada) akan dihapus. jadi jika ada data pada drive tersebut, pastikan kamu memindahkannya ke penyimpanan eksternal. jika sudah pilih OK untuk memulainya.
Proses cloning pun berlangsung. lama tidaknya tergantung dari banyaknya data, file, dan software pada partisi. Semakin besar size dari partisi tersebut, maka akan semakin lama.
Setelah proses cloning selesai. partisi clone akan muncul dengan size dan isi yang sama dengan partisi utama.
Seiring dengan pesatnya perkembangan virus yang
dapat menginfeksi computer secara tiba-tiba dan kebutuhan akan backup sebuah
data, maka
Symantec Norton Ghost merupakan tool paling popular sebagai tol backup dan Cloning
harddisk terutama di Indonesia dan umumnya di dunia.
Ada beberapa
versi dari Norton Ghost yang dibuat dan di perbaharui hingga sekarang yakni:
1. Ghost 3.1
Versi pertama ghost ini hanya mendukung kloning dari
seluruh disk, akan tetapi versi 3.1 di tahun1997
menyediakan kloning partisi sendiri. Ghost dapat meng-klon disk atau partisi ke
disk lainnya atau partisi ke file image. Ghost juga mengizinkan untuk menulis
sebuah klon atau image ke disk kedua di mesin yang sama, dan mesin lainnya
terhubung sejajar dengan kabel jaringan, jaringan drive, atau ke pita drive.
2. Ghost 4.0 dan 4.1
Ghost versi 4.0 menambahkan multicast teknologi,
mencontoh dari saingannya, ImageCast. Multicasting menyediakan fasilitas
mengirimkan sebuah backup image serempak ke mesin lain tanpa meletakkan lebih
besar tekanan di jaringan daripada dengan mengirimkan image ke mesin tunggal. Versi ini juga
memperkenalkan Ghost Explorer , sebuah Windows program yang mengizinkan
pengguna mencari muatan file image dan ekstrak file sendiri. Explorer kemudian
meningkatkan pengizinan kepada pengguna untuk menambahkan dan menghapus file di
FAT, kemudian di ext2, ext3 dan NTFS file sistem di image. Hingga 2007, Ghost
Explorer dapat mengekstrak file dari NTFS image tetapi tidak mengubah NTFS
image. Ghost Explorer dapat bekerja dengan image dari versi lebih lama tetapi
kendalanya hanya lambat. Versi 4 berisi image indeks untuk menemukan file
dengan cepat. Versi 4.0 juga memindahkan dari real-mode DOS ke 286
protected-mode. Memori tambahan yang tersedia mengizinkan Ghost menyediakan
beberapa tingkat kompresi untuk image,
dan menyediakan browser file. Di 1998, Ghost 4.1 mengizinkan untuk
password-protected image (perlindungan file image menggunakan password).
3. Ghost 5.0
Versi 5.0 berpindah ke 386 protect-mode. Tidak seperti
character-based pengguna antar muka dari versi terdahulu 5.0 menggunakan GUI.
Logo riset biner, dua bintang berputar saling mengelilingi, pengguna berada di
main screen ketika program tidak dijalankan. Di 1998 Gdisk, berdasarkan naskah
pengaturan partisi, diintegrasikan di Ghost. Gdisk melayani peranan mirip ke
Fdisk, tetapi kemampuannya telah lebih
besar.
4. Ghost 6.0 (Ghost 2001)
Ghost 6.0 termasuk aplikasi Console di tahun 2000 untuk
menyederhanakan pengaturan besar jumlah mesin. Aplikasi Console berkomunikasi dengan perangkat lunak klien
di komputer manajemen untuk mengizinkan
administrator sistem me-refresh disk mesin sedikit. Sebagai basic DOS program,
Ghost memerlukan mesin running windows ke booting ke DOS. Ghost 6.0 memerlukan
sebuah pemisah partisi DOS bila menggunakan
aplikasi Console.
5. Ghost 7.0 (Ghost 2002)
Dirilis pada 31 Maret 2001 versi Norton Ghost 7.0
(retail) di pasaran di kenal sebagai Norton Ghost 2002 edisi pribadi.
6. Ghost 7.5
Dirilis pada 14 Desember 2001,Ghost 7.5 di 2002
menciptakan “Virtual Partisi” malahan sebuah DOS Virtual Partisi ada
sebagai file dalam windows normal file sistem. Dengan ini mengurangi kinerja
manajemen sistem karena pengguna tidak lebih panjang mengatur tabel partisi
mereka sendiri. Ghost 7.5 juga dapat menulis image ke CD-R drive dan versi ininanti dapat juga
menulis ke DVD.
7. Symantec Ghost 8.0
Ghost 8.0 termasuk standalone bisa dieksekusi (filename:
ghost32.exe).
Itu menjalankan secara langsung dari windows, tanpa perlu ke booting. Ini
sangat sesuai untuk penempatan di bootable media, seperti BartPE's bootable CD. Bersama-sama
perusahaan dengan dukungan edisi Unicast, Multicast dan peer-to-peer
dikiirimkan melalui TCP/IP. Ghost 8.0 juga menyediakan image untuk disimpan
di, atau membaca dari NTFS filesistem, meskipun
NTFS tidak biasanya dapat diakses dari DOS program.
Cara Cloning Windows 7 dengan Super Mudah
Masih sama seperti sebelumnya, disini WinPoin menggunakan software EaseUS Todo Backup.
Lalu tahap selanjutnya adalah pemilihan partisi yang akan di clone. Pastikan partisi yang kamu pilih itu berisi sistem Windows 7, setelah itu klik Next.
Kemudian tentukan tepat dimana partisi clone akan disimpan. Jika muncul partisi “Unallocated“, abaikan saja partisi tersebut. Setelah memilih tempat penyimpanan hasil cloning, pilih “Proceed” untuk memulai proses cloning.
Terakhir sebelum memulai proses. akan muncul notifikasi bahwa isi data dari target partisi clone akan terhapus. jadi jika ada data penting dalam partisi tersebut, pastikan kamu membackupnya terlebih dahulu.
Proses cloning pun dimulai. lama tidaknya tergantung size dari partisi tersebut. semakin besar maka akan semakin lama dan begitu juga sebaliknya.
Setelah proses selesai. maka partisi target akan sama seperti partisi Windows 7 baik size ataupun isinya.
Di kemudian hari kamu bisa menggunakan hasil cloning ini untuk berbagai macam keperluan. Misalnya saja ketika kamu membeli hardisk baru, kamu bisa memindahkan hasil cloning ini ke hardisk baru agar tidak perlu install ulang lagi saat ganti hardisk. Atau kamu juga bisa menggunakan hasil cloning ini untuk melakukan install ulang di hardisk yang sama dengan memindahkan hasil cloning ke Drive C menggunakan EaseUS Todo Backup Bootable. Dengan begitu kamu tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk melakukan install ulang dari awal.
Cara Cloning Windows 8 / 8.1 dengan Mudah
Untuk melakukan cloning kamu bisa menggunakan software seperti EaseSUS Todo Backup Free. download kemudian jalankan installasi seperti biasanya.
Setelah menginstallnya jalankan software tersebut. dan untuk memulai cloning pertama pilih “Clone“.
Opsi selanjutnya yakni memilih partisi yang ingin diclone. Pilih partisi yang berisi Windows 8 / 8.1 kemudian pilih Next.
Selanjutnya kamu pilih lokasi drive yang akan diclone pastikan memiliki size yang sama atau lebih dari partisi yang diclone. dan juga akan muncul partisi Unallocated, abaikan saja partisi tersebut. pastikan kamu mencentang “Sector by sector clone“. jika sudah pilih Proceed untuk memulai proses cloning.
Terakhir sebelum memulai proses cloning. semua data yang ada pada drive tersebut (jika ada) akan dihapus. jadi jika ada data pada drive tersebut, pastikan kamu memindahkannya ke penyimpanan eksternal. jika sudah pilih OK untuk memulainya.
Proses cloning pun berlangsung. lama tidaknya tergantung dari banyaknya data, file, dan software pada partisi. Semakin besar size dari partisi tersebut, maka akan semakin lama.
Setelah proses cloning selesai. partisi clone akan muncul dengan size dan isi yang sama dengan partisi utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar